Jumat, 17 Juni 2011

Cahaya Kota Solo dalam Haul Habib Ali Al Habsy

Cahaya Kota Solo dalam Haul Habib Ali Al Habsy
Add caption


Ada-akbar.com – Kota Solo tanggal 26 maret 2011,sebuah daerah Pasar Kliwon digelar acara majlis tahunan yaitu Majlis Haul Al Arif Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsy.Puluhan [kurang lebih 20.000] umat islam yang hadir dari berbagai daerah dan penjuru dunia.Hadir jadi satu untuk belajar kehidupan Ulama yang tinggi ilmu dan ahlaknya yaitu Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsy.Solo seakan bercahaya dengan semangat para jammah dalam mencari ilmu serta risalah para ulama.
Beliau Al Habib Ali Al Habsy adalah salah satu keturunan Rosul SAW seperti halnya walisongo yang berpegang teguh pada ajaran para salaf.Hidupnya dihabiskan untuk berdakwah dan beribadah sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.Berikut sedikit riwayat beliau yang dapat dipetik :
Al-Habib Al-Imam Al-‘Allaamah Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsy dilahirkan pada hari Jum’at 24 Syawal 1259 H di Qasam, sebuah kota di negeri Hadramaut [YAMAN].
Beliau dibesarkan di bawah asuhan dan pengawasan kedua orang tuanya.
Ayahanda beliau bernama Al-Imam Al-‘arif-billah Muhammad bin Husain bin Abdullah Al-Habsyi dan ibundanya yang bernama As-Syarifah Alawiyyah binti Husain bin Ahmad Al-Haadi Al-Jufri, yang juga masa itu terkenal sebagai seorang wanita yang salihah dan amat bijaksana.
Pada usia yang amat muda, Habib Ali Al-Habsyi telah mempelajari dan mengkhatamkan Al-Qur’an dan berhasil menguasai ilmu-ilmu dzahir dan bathin sebelum mencapai usia yang biasanya dibutuhkan untuk memberikan ceramah-ceramah dan pengajian-pengajian di hadapan khalayak ramai.Sehingga dengan cepat sekali ia menjadi pusat perhatian dan kekaguman serta memperoleh tempat terhormat di hati setiap orang.
Kepadanya diserahkan tampuk kepemimpinan tiap majlis ilmu, lembaga pendidikan serta pertemuan-pertemuan besar yang diadakan pada masa itu.
Selanjutnya beliau melaksanakan tugas suci yang dipercaya padanya dengan sebaik-baiknya. Menghidupkan ilmu pengetahuan Agama yang sebelumnya banyak dilupakan. Mengumpulkan, mengarahkan dan mendidik para siswa agar menuntut ilmu, di samping membangkitkan semangat mereka dalam mengejar cita-cita yang tinggi dan mulia.
Untuk menampung mereka maka dibangunnya masjid “Riyadh” di kota Seiwun (Hadramaut), pondok-pondok dan asrama-asrama yang diperlengkapi dengan berbagai sarana untuk memenuhi kebutuhan mereka dapat belajar dengan tenang dan tentram. Serta bebas dari segala pikiran yang mengganggu, khususnya yang bersangkutan dengan keperluan hidup sehari-hari.
Bimbingan dan asuhan beliau seperti ini telah memberinya hasil kepuasan yang tak terhingga dengan menyaksikan banyak sekali di antara murid-muridnya yang berhasil mencapai apa yang dicitakannya, kemudian meneruskan serta menyiarkan ilmu yang telah mereka peroleh, bukan saja di daerah Hadramaut, tapi tersebar luas di beberapa negeri lainnya – di Afrika dan Asia, termasuk di Indonesia.
Di tempat-tempat itu mereka mendirikan pusat-pusat da’wah dan penyiaran Agama, mereka sendiri menjadi perintis dan pejuang yang gigih, sehingga mendapat tempat terhormat dan disegani di kalangan masyarakat setempat. Pertemuan-petemuan keagamaan diadakan pada berbagai kesempatan. Lembaga-lembaga pendidikan dan majlis-majlis ilmu didirikan di banyak tempat, sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan dalam ruang lingkup yang luas sekali.
Al-Habib Ali Al Habsy sendiri telah menjadikan dirinya sebagai contoh teladan terbaik dalam menghias diri dengan akhlaq yang mulia.Di samping kedermawanannya yang merata, baik di antara tokoh-tokoh terkemuka ataupun masyarakat awam, sehingga setiap kali timbul kesulitan atau keruwetan di antara mereka, niscaya beliau diminta tampil ke depan untuk menyelesaikannya.
Beliau meninggal dunia di kota Seiwun, Hadramaut, pada hari Ahad 20 Rabi’ul-Akhir 1333 H. Dan meninggalkan beberapa orang putera yang telah memperoleh pendidikan yang luar biasa dari beliau sendiri.Serta  meneruskan cita-cita beliau dalam berda’wah dan menyiarkan Agama yang arif ini.

Diantara putera-putera beliau yang dikenal di Indonesia ialah puteranya yang bungsu yaitu:
Al-Habib Alwi bin Ali Alhabsyi, pendiri masjid “Riyadh” di kota Solo.Lalu dilanjutkan putranya Al Habib Ali bin Alwi Al Habsy lalu selanjutnya dilanjutkan oleh Al Habib Anis bin Ali Al Habsy lalu dilanjutkan putranya beliau yang sekarang melanjutkan dakwah di Masjid Riyadh yaitu Al Habib Alwi bin Anis Al Habsy.
Salah satu kebaikan AL Habib Ali Al Habsy yang terus dikenang para penduduk Seiwun adalah beliau pernah memberi makan semua warga Seiwun selama 3 bulan pada musim paceklik.
Beliau juga menulis sebuah kitab yang tidak asing ditelinga para pecinta Rosul SAW adalah Kitab Simtud Durror,yang berisi sejarah Nabi Muhammad SAW dari mulai sebelum lahir sampai meninggalnya Rosul SAW.
Berikut Video Manaqib Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsy dalam bahasa indonesia ,

Video terbagi dalam 7 bagian,karena keterbatasan uplound video dalam youtube..

Semoga kita dapat meniru perbuatan baik Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsy dan Allah SWT menjadikan kita sebagai Hamba Allah yang mengikuti Ulama Salaf yang jelas ilmunya dan santun perbuatannya.aamiin..
NB : Jika ada suara atau radio anda dapat mematikannya pada halaman bawah/footer website..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar